Reaksi CEO TikTok setelah Aplikasinya Terancam Diblokir di Amerika, Shou Zi Chew Bakal Bersaksi di Kongres

- Selasa, 31 Januari 2023 | 16:52 WIB
Ilustrasi logi TikTok. Reaksi CEO TikTok setelah Aplikasinya Terancam Diblokir di Amerika. (gizmochina)
Ilustrasi logi TikTok. Reaksi CEO TikTok setelah Aplikasinya Terancam Diblokir di Amerika. (gizmochina)

AYOTEKNO.ID - Komite Urusan Luar Negeri DPR berencana mengadakan pemungutan suara atas RUU yang bertujuan memblokir penggunaan TikTok di Amerika Serikat.

Pasalnya, negara adidaya itu merasa kehadiran TikTok bisa memicu masalah keamanan nasional.

Sementara dilansir oleh Indian Express, Selasa (31/1/2023), Kepala Eksekutif TikTok, Shou Zi Chew akan muncul di hadapan Komite Energi dan Perdagangan AS pada bulan Maret 2023 nanti.

Baca Juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Seri Samsung Galaxy S23, Cek di Sini sebelum Membeli!

Pasalnya anggota parlemen ingin meneliti aplikasi berbagi video milik Cina, kata Ketua Cathy McMorris Rodgers pada hari Senin (30/1/2023).

Menjadi penampilan perdananya, Chew akan bersaksi di depan komite Kongres pada 23 Maret 2023, ini akan menjadi penampilan pertamanya di hadapan komite Kongres.

Kabar itu mencuat saat Komite Urusan Luar Negeri DPR berencana mengadakan pemungutan suara bulan depan atas RUU yang bertujuan memblokir penggunaan TikTok di Amerika Serikat karena masalah keamanan nasional.

TikTok milik ByteDance secara sadar memungkinkan Partai Komunis Cina untuk mengakses data pengguna Amerika,” kata McMorris Rodgers.

Baca Juga: Pembaruan MIUI 14 Kini Tersedia untuk HP Poco F4 dan Xiaomi 11T, Apa Fungsinya?

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa orang Amerika berhak mengetahui bagaimana tindakan ini memengaruhi privasi dan keamanan data mereka.

Kendati demikian, TikTok tidak segera menanggapi komentar yang beredar.

McMorris Rodgers dan anggota parlemen Republik lainnya telah menuntut lebih banyak informasi dari TikTok, tentang dampaknya terhadap kaum muda di tengah kekhawatiran tentang konten berbahaya dan potensi eksploitasi seksual terhadap anak di bawah umur di platform tersebut.

Perlu diketahui, TikTok sebelumnya mengatakan fokus pada keamanan pengguna yang lebih muda dan membatasi fitur berdasarkan usia. (*)

Editor: Atri Wahyu Mukti

Sumber: Gizmo China

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X